Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mencoba Linux Lubuntu - Ubuntu Tapi Ringan

Jika kamu sedang mencari linux yang pengen kamu instal di perangkat lawas, misalkan dengan processor intel atom atau core 2 duo, maka kamu masuk kedalam artikel yang tepat. karena pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu distro linux paling ringan yang pernah saya coba, selain Elementary OS. Lubuntu!.

Image : Kevin via Unsplash
Berdasarkan informasi dari situs resminya, Lubuntu merupakan sistem operasi yang cepat dan ringan dengan antarmuka pengguna yang bersih dan mudah digunakan. Lubuntu menggunakan LXDE / LXQT desktop minimal sebagai Desktop Environmentnya, dan telah dimasukan juga beberapa pilihan aplikasi ringan. Karena itu, Lubuntu memiliki persyaratan perangkat keras yang sangat rendah. Lubuntu didirikan oleh Mario Behling dan telah tumbuh selama bertahun-tahun oleh Julien Lavergne.

Instalasi

Untuk instalasinya sendiri, sama seperti instalasi linux pada umumya, kamu hanya perlu mengatur partisi dengan teliti agar tidak kehilangan data penting kamu. (tutorial lengkapnya mungkin akan saya tulis kedepannya). 

Tampilan Akhir Instalasi

Interface

Disini saya menggunakan distro linux Lubuntu yang based on Ubuntu 19.04, yang tentunya sudah membawa beberapa fitur baru dan perbaikan dibandingkan linux sebelumnya. yaitu 18.10. Namun secara interface, dikarenakan Lubuntu menggunakan Desktop Environment LXDE / LXQT, tampilannya sangat minimalis banget. 

Sedikit membahas tentang Desktop Environment ini LXQt merupakan lingkungan desktop berbasis Qt yang ringan. Pada mulanya LXQt terbentuk dari penggabungan antara proyek LXDE dan Razor-qt. (Via Wikipedia)

1#. Login Screen

Lockscreen / Login Screen
Jika dilihat pada gambar diatas, login screenya simpel banget, namun bagi saya sendiri, Login screen dari elementary os masih lebih simpel lagi. (Nick Peterson adalah saya).

2#. Desktop

Ketika masuk kedalam desktop, kita akan diberikan tampilan LXQT yang minimalis, dengan interface mirip dengan Windows. 



Yap minimalis banget deh, mulai dari taskbar (sebut saja begitu), lalu icon yang diberikannyapun minimalis banget dah. 

Aplikasi

Lubuntu sudah diberikan beberapa aplikasi standard linux ubuntu, misalkan saja Firefox, Libre Office Package, VLC, Pulse Audio, yang mungkin akan setiap pengguna linux langsung instal ketika menggunakan distro lain. (saya lebih suka pake VLC). 




Untuk aplikasinya memang tidak seminimalis Elementary OS, namun saya rasa aplikasi yang diberikanpun bukan bloatware gak penting kayak aplikasi Amazon di Linux Ubuntu. dan Nilai Plus untuk masalah aplikasi. 


QTerminal yang diberikanpun masih sama sama powerfull layaknya linux terminal lain, dan ya jika membahas terminal sih, gitu gitu aja gak akan ada yang aneh. Namun salah satu yang keren bagi saya ketika menggunakan Lubuntu adalah tersedianya Qlipper Clipboard secara otomatis, dan tentu saja ketika saya sudah sering menggunakan Clipboard History di Windows 10, fungsi dari Qlipper ini benar benar sangat membantu. 


Performa

Salah satu hal yang keren dan mantap dari Lubuntu adalah tentu saja performanya yang edan juara banget deh, saya menggunakan elementary os yang bisa dibilang mantap dan performanya bagus, Lubuntu tidak kalah juara dan bahkan mungkin lebih cepat. Ya ini mungkin salah satu efek dari menggunakan Desktop Environment LXQT yang terkenal ringan dan cepat. 

Kekurangan? 

Mungkin kekruangan yang saya rasakan ketika pertama kali pake Lubuntu adalah tidak tersedianya App Store secara otomatis, jadi kita harus menginstal Gnome Software Center atau menginstalnya via Termianl untu mendapatkan aplikasi baru. Dan tentunya sekali lagi, bagi pengguna linux yang emang jarang banget buka App Store ini bukanlah sebuah kekurangan. 

Kesimpulan

Lubuntu merupakan salah satu distro linux yang paling ringan yang pernah saya coba, selain ringan, beberapa aplikasi sudah diberikan secara otomatis ketika system diinstal. Jika dibandingkan dengan Elementary OS, kita harus menginstal beberapa aplikasi lain, bahkan untuk Firefox pun tidak diberikan secara otomatis geng. 

Nah jika kamu pengguna perangkat lawas dan pengen mendapatkan performa dan fitur yang kekinian, menggunakan Lubuntu merupakan tindakan yang sangat logis sekali, selain sudah berbasiskan Ubuntu 19.04, performanya gak diragukan sendiri. Bahkan dengan 1 GB RAM pun sudah sangat overkill untuk penggunaan sehari hari. 

Nah kamu pake Linux apa nih? apa masih berada di team Windows? apa mungkin kamu pengguna Mac? komen dibawah guys. 
Gylang Satria
Gylang Satria Penulis, Blogger dan Author di WinPoin .

Post a Comment for "Mencoba Linux Lubuntu - Ubuntu Tapi Ringan"