Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Decision Fatigue (Kelelahan Mental Akibat Memilih dan Memutuskan, Productivity Hack Part 2)

Pernahkan dalam benak kita, kita memikirkan "Hari ini pake baju apa ya?", "Hari ini mau makan dimana ya?" atau mungkin kita kebingungan untuk menentukan kapan kita akan membalas chat whatsapp, sekarang atau nanti?.

Kita dituntut untuk memilih banyak keputusan. Tapi otak kita mempunyai energi mental yang terbatas. Bahkan untuk menjawab pertanyaan diatas pun, kita mengonsumsi kuota pengambilan keputusan didalam otak kita. Otak tidak membedakan apakah keputusan yang diambil adalah keputusan penting atau tidak penting (bersifat trivial). Perlakuannya sama. Setelah kita mengambil banyak keputusan yang bersifat trivial, kita mulai mengambil keputusan yang buruk. Kita menjadi sulit memutuskan yang baik, tidak peduli betapa pentingnya.

Bila kuota energi mentak kita habis, maka kita sulit untuk memutuskan sesuatu yang jernih. Dalam ilmu psikologi, kelelahan mental seperti untuk menjawab pertanyaan diatas, dikenal dengan decision fatigue.

Energi yang dimaksud adalah glukosa yang menjadi bahan bakar setiap sel neuron diotak kita. Secara boilogis, pengambilan keputusan dikerjakan oleh neuron diotak. Neuron adalah makhluk hidup yang bisa lelah. Dia membutuhkan oksigen dan glukosa sebagai bahan bakarnya. Setiap kali kita mengambil keputusan, glukosa berkurang sehingga otak pun menjadi lelah. Ada harga yang harus dibayar untuk setiap pengambilan keputusan.


Lalu, bagaimana agar terhindar dari decision fatigue?

Pertama, Batasi asupan informasi dan saluran komunikasi.


Inilah rahasia orang-orang sukses untuk membatasi informasi dan komunikasi dengan dunia luar. Mereka menyadari bahwa atensi adalah sumber daya mental utama yang sangat berharga. Mereka menggunakan tools yang menyaring semua informasi dan komunikasi yang ditujukan kepadanya. Mereka mencegah distraksi seoptimal mungkin.

Kedua, Prioritaskan tugas dan keputusan penting di pagi hari.


Keputusan penting seharusnya dibuat diawal hari, saat energi kita berada di level tertinggi. Bila pagi sudah diisi dengan cek semua sosial media, maka pagi terasa kurang produktif. Kita kelelahan untuk berpikir jenrih disiang dan sore hari. Kuota energi mental yang tersedia direbut oleh semua hal yang bersifat trivial diatas, hingga akhirnya tidak tersisa untuk hal-hal penting. Miliki rutinitas pagi yang akan menjadi moodbooster kita seharian nanti.

Ketiga, Simplifikasi dan otomatisasi.


Kurangi jumlah pengambilan keputusan kecil dan tidak penting yang perlu kita lakukan setiap hari. Tujuannya adalah agar kita dapat fokus ke pangambilan keputusan yang lebih besar dan penting.
Sistem seperti apa yang dapat kita lakukan untuk menghemat konsumsi energi dalam pengambilan keputusan?
Berikut beberapa ide yang bisa dilakukan :
  1. Rutinitas pagi. Kebiasaan pagi yang sama, membuat kita produktif sejak pagi hari.
  2. Perencanaan menu selama seminggu. Sehingga kita menghemat energi mental untuk memutuskan masak apa hari ini?
  3. Hanya menjawab chat di waktu-waktu tertentu yang sudah dijadwalkan.

Sumber : 80 Inspirasi Productivity Hack Untuk Mendongkrak Produkivitas Pribadi.
Reza M Firmansyah
Reza M Firmansyah Perkenalkan nama saya Reza M Firmansyah, temukan saya di instagram @r.e.z.a.m.f dan di twitter @firrez97. Terimakasih.

Post a Comment for "Decision Fatigue (Kelelahan Mental Akibat Memilih dan Memutuskan, Productivity Hack Part 2)"