Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Stacer : Aplikasi System Optimizer Yang Harus Kamu Coba!

Sebagai pengguna Linux, melakukan optimisasi untuk meningkatkan jumlah ruang pada local storage saya rasa menjadi salah satu yang utama, dan biasanya untuk melakukan hal tersebut saya mencari setiap file temp secara manual dari terminal atau melalui file explorer, tidak jarang juga saya menggunakan aplikasi Optimizer yang tersedia di Elementary OS, namun karena sekarang saya sudah pindah ke Manjaro, di OS ini sayangnya aplikasi Optimizer yang saya kenal sebelumnya tidak tersedia, bahkan di AUR sendiri. 

Dengar dengar sih, kita bisa membuildnya secara manual, namun sayangnya saya kurang paham dengan hal tersebut, terlebih saya lebih memprioritaskan hanya aplikasi Offical Repository saja yang saya install diperangkat ini. 

Mengenai hal tersebut, baru baru ini saya mendapatkan sebuah rekomendasi mengenai aplikasi System Optimizer yang katanya cukup simple namun powerfull, disebut dengan Stacer, aplikasi ini tersedia dihampir semua distro, baik itu distro linux debian based seperti ubuntu dan keluargannya, hingga Manjaro yang berbasiskan Arch. 

Kamu juga bisa melihat development projectnya pada halaman GitHub berikut dan mengunjungi halaman resminya pada link berikut

Singkat cerita, akhirnya saya mencoba aplikasi ini, dan kebetulan di Pamac, aplikasi sudah dapat didownload dan diinstall seperti biasa. 

Sedangkan untuk distro linux debian based, kamu bisa menggunakan perintah berikut untuk mendownload dan menginstall Stace (jika tidak tersedia di App Center distro linux kamu).

sudo apt install stacer


User Interface

Singkat cerita, setelah instalasi selesai dan saya membuka aplikasi Stacer ini, ternyata tampilannya cukup user friendly tidak sulit bagi saya untuk mempelajari dan memahami bagian dari fitur yang disediakan aplikasi ini, dan yang cukup membuat saya terkejut adalah fiturnya yang bisa dibilang super lengkap dan cukup powerfull, mulai dari system-info, hingga app-uninstaller terintegrasi dengan aplikasi ini. 


Fitur

Oke sebelum melangkah ke pengalaman penggunaan, ada baiknya saya menjelaskan beberapa fitur yang disediakan di aplikasi Stacer ini, dan berikut adalah diantaranya. 

1# Dashboard

Tepat seperti pada gambar yang dapat kamu lihat diatas, halaman utama dan default dari aplikasi Stacer ini akan menampilkan dashboard, dengan beberapa bagian system-info dengan tambahan grafik yang menarik. 

Untuk informasi system-info ini memang kamu juga dapat melihatnya pada halaman settings > about, atau menggunakan aplikasi CLI seperti neofetch, namun dengan ditampilkannya secara GUI, untuk pengguna Linux yang kurang suka dengan neofetch mungkin aplikasi ini bisa menjadi alternatifnya, ya meskipun memang tidak semua informasi ditampillkan disana, sebut saja jenis DE, Tema, dan hal lainnya. 

Yang menarik lainnya pada halaman ini adalah kita juga diperlihatkan dengan grafik Network Usage, dimana seperti yang dapat kamu lihat pada gambar berikut, disana kita bisa melihat network activity yang berjalan dan bahkan network usage yang sudah kita dapatkan.

2# Startup Apps

Lanjut ke poin kedua, setelah halaman dashboard, kita akan diperlihatkan menu dan fitur startup apps, yang mana akan menunjukan aplikasi apa saja yang berjalan ketika perangkat mulai dinyalakan.

Seperti yang dapat kamu lhiat pada gambar diatas, kamu juga bisa melakukan enable/disable per aplikasi, mengedit nama dari daftar aplikasi disana, dan menghapusnya. Jika dibandingkan dengan startup applications via GNOME Tweak, yang biasa saya gunakan, sejujurnya aplikasi ini lebih menarik. 

3# System Cleaner

Selanjutnya adalah fitur yang ditunggu tunggu, yaitu System Cleaner, dimana dengan fitur ini kita bisa membersihkan caches, logs, dan trash, dan tentu inilah fitur yang paling saya tunggu dan tujuan saya mendownload dan menggunakan Stacer ini.

Seperti yang dapat kamu lihat pada gambar diatas, ada beberapa opsi yang dapat kamu pilih, namun untuk saya package caches lah yang paling penting untuk di ceklis dan untuk di analisa, karena sejak OS ini diinstall, sudah cukup banyak proses instalasi dan penghapusan aplikasi yang saya lakukan di OS ini, dan dengan itu package caches, jadi menumpuk didalam storage. 

Dan lihat, ada sekitar 2.3 GB yang tersedia untuk dihapus, dan jika kita perhatikan secara detail seperti pada gambar dibawah, banyak sekali file caches yang tersimpan dan tentu tidak terpakai kembali. 

4# Search

Nah selanjutnya ada fitur search, dimana dengan fitur ini kita bisa mencari berbagai file dengan mudah dan cepat, caranya sendiri cukup mudah, kamu tinggal browse saja directory dimana file yang akan dicari berada, misalkan di /home/gylang, dan silahkan masukkan kata kunci file yang akan dicari dan klik icon search disamping kanan. Maka tidak lama kemudian, hasil pencarian akan langsung dimunculkan. 

5# Services

Yang kelima ada Services, dimana pada menu ini kita bisa melihat service saja yang aktif dan service mana saja yang mengambil aktivasi ketika proses startup, intinya sih ini mirip dengan service.msc jika di Windows 10, namun dengan tampilan yang lebih baik lagi.

6# Process

Kamu kangen task manager?, jika iya maka menu ini mungkin bisa memuaskan rasa kangen kamu, dimana pada menu process, kita akan diberikan tampilan process yang berjalan seperti apa yang task manager di Windows 10 berikan, mulai dari User, Memory usage, CPU usage, hingga Process apa saja yang berjalan dicantumkan dengan sempurna.

Namun meskipun begitu, menurut saya menu process yang tersedia di GNOME System Monitor lebih bermanfaat untuk saya, karena tersedianya beberapa informasi penting lain, serta opsi kill-process yang tidak tersedia di aplikasi Stacer ini. 

7# Uninstaller

Nah selanjutnya untuk kamu yang mungkin ingin melakukan uninstall aplikasi dengan mudah via GUI, opsi Uninstaller dari Stacer ini akan sangat bermanfaat untuk kamu, karena disini seluruh aplikasi akan didaftarkan dengan baik.

Namun tentu, jangan sampai kamu salah menghapus aplikasi disana, atau menghapus dependency yang digunakan oleh aplikasi lainnya, jadi menggunakan perintah purge atau via pamac menurut saya lebih direkomendasikan, kecuali kamu adalah user yang sudah paham betul apa yang akan kamu hapus fitur ini akan sangat bermanfaat untuk kamu gunakan. 

8# Resources

Jika kamu tidak terlalu suka dengan grafik yang diberikan pada aplikasi system monitor default di Linux kamu, opsi Resources di Stacer ini mungkin layak untuk kamu perhatikan, karena selain menampilkan CPU usage, RAM Usage, Disk R/W History, opsi ini juga akan menunjukan storage analizer simpel dengan grafik yang menarik.

9# Helper & Settings

Kedua opsi terakhir ini cukup jarang saya gunakan dan bahkan saya akses, namun pada halaman settings, kamu bisa mengganti bahasa default, menampilkan default page, dan lainnya. Hanya saja untuk opsi bahasa belum tersedia bahasa Indonesia, jadi untuk kamu yang ingin merasakan penggunaan dengan bahasa kita tercinta, sayangnya kamu harus sedikit bersabar sampai developer menambahkan bahasa Indonesia. 

#Dear Stacer Developer "Please add Indonesian Language"


Pengalaman Penggunaan

Masuk ke poin utama, menurut saya pribadi dan berdasarkan penggunaan aplikasi ini, Stacer sampai saat ini adalah aplikasi yang benar benar diluar ekspektasi, karena bukan hanya cleaner saja yang diberikan melainkan sejumlah fitur lain yang benar benar bermanfaat untuk digunakan, sebut saja app startup, atau fitur services, kita bisa mengatur apa yang ada di system kita dengan mudah hanya dari aplikasi tanpa harus melalui command line atau mendownload aplikasi terpisah kembali. 

Namun meskipun begitu, ada juga fitur yang kurang saya suka seperti Search misalnya, karena sejujurnya melakukan pencarian via File Explorer seperti Nautilus atau Dolphine, rasanya lebih cepat dan lebih mudah untuk dilakukan, dengan tanpa ada langkah browse, ketik dan search terlebih dahulu. 

 

Kesimpulan

Stacer, aplikasi tersedia di Linux berbasiskan Debian dan Arch, saya belum coba apakah di Fedora juga ada?, silahkan komen dibawah jika kamu tahu, namun berdasarkan pembahasan saya diatas, aplikasi Stacer ini sangat pantas dan harus kamu coba, terlebih jika kamu sebelumnya adalah pengguna aplikasi System Cleaner lain, selain tampilannya simple, sekali lagi saya harus katakan bahwa fitur yang diberikan sangat diluar dari ekspektasi yang saya fikirkan. 

Nah sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat, silahkan komen jika ada pertanyaan, nantinya review perangkat menarik yang akan dirilis sebelum tahun ini berakhir ya, terima kasih. 


Informasi menarik mengenai Stacer dapat kamu lihat pada web resmi Stacer pada halaman berikut.

Gylang Satria
Gylang Satria Penulis, Blogger dan Author di WinPoin .

Post a Comment for "Stacer : Aplikasi System Optimizer Yang Harus Kamu Coba!"