Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Menggunakan Ubuntu Disco Dingo 19.04

Sebagai pengguna Windows sekaligus Linux, saya pernah beberapa kali mengungkapkan bahwa Linux bisa dibilang lebih stabil daripada Windows, saya sendiri sudah menggunakan berbagai macam distro linux, mulai dari Ubuntu, Mint, Debian, Elementary OS, Kali, Arch bahkan Gentoo. Dari sekian banyaknya distro tersebut, saya masih jatuh hati dengan Elementary OS yang bahkan sampai sekarang masih saya gunakan. Baca Juga : Kenapa Saya Suka Elementary OS

Dan setelah beberapa lama saya menggunakan Elementary OS, Ubuntu 19.04 dirilis, dengan beberapa fitur baru tambahannya, termasuk pembaruan pada kernel yang digunakan. Tentu saja saya pengen coba linux ini kembali. Baca Juga : Ubuntu 19.04 Sudah Dirilis dan Tersedia Untuk Didownload! – Apa Yang Baru?

Tampilan Desktop Ubuntu Disco Dingo 19.04
Setelah beberapa lama saya mencoba dan menjalankan system operasi ini, saya merasa banyak sekali peningkatan yang didapatkan, ngomong ngomong disini saya menggunakan Desktop Environment Gnome bawaan ubuntu, karena saya benar benar pengen merasakan bagaimana keaslian dan perubahan yang diberikan ubuntu original dalam update yang diberikan ini. 

Instalasi

Seperti biasa, instalasinya sama saja, hanya saja saya disini menggunakan konfigurasi Dual Boot, Linux dan Windows, menggunakan dua SSD yang berbeda, tutorial instalasinya bisa dicari aja di google atau kedepannya mungkin akan saya buatkan. 

Performa

Untuk perihal performa yang diberikan, dengan menggunakan spesifikasi Intel Core i5 7200U dan RAM 20 GB, tentu saja sudah sangat overpower jika digunakan didalam sistem linux, dan lagi media bootable yang saya gunakan adalah SSD tentu saja performanya tidak bisa diragukan. // meski jika menggunakan Windows, spesifikasi seperti ini biasa aja. 


Proses instalasi aplikasipun bisa dibilang cepat, karena dengan bantuan dari SSD juga, selain itu kecepatan internet sangat berpengaruh penting terhadap bagaimana kesuksesan proses instalasi software. Tentu saja.

Aplikasi

Aplikasi bawaannya banyak yang tidak berubah, dan saya gak terlalu memperhatikannya satu satu, karena saya hanya memproitaskan penggunaan Ubuntu ini sebagai daily use yang mana saya sebagai penulis jarang banget buka ini itu. Berikut adalah beberapa aplikasi yang secara default diberikan dalam paket Ubuntu 19.04 ini. 


Ada Firefox yang menjadi Default Browser, lalu ada Software, Calculator dan lainnya, semua diatas adalah aplikasi default bawaan dari ubuntu, kecuali Google Chrome. 

Kompatibilitas Hardware

Beberapa hardware bisa berjalan dengan sempurna pada Ubuntu 19.04 karena pada dasarnya sudah membawa versi kernel terbaru juga, selain itu dalam instalasipun beberapa driver langsung bisa berjalan, kecuali NVidia yang harus melakukan instalasi Driver setelah instalasi OS selesai. 


Selama saya menggunakan Ubuntu ini, tidak ada masalah yang saya alami, seperti kerjaan saya nulis, ngoding, dan melakukan perkejaan secara remote via Team Viewer bisa saya lakukan dengan normal. Selain itu aplikasi yang diberikan pada Snap dan Flatpak yang bisa kamu instal manual, sungguh sangat membantu saya, karena pada dasarnya banyak sekali aplikasi Ubuntu di Ubuntu App Store yang sudah Obsolete. 

Jika kamu adalah pengguna Ubuntu 18.04, melakukan upgrade ke 19.04 adalah sebuah pilihan bagus, karena ada beberapa perbaikan dan penambahan fitur baru didalamnya, namun jika kamu menggunakan versi LTS, karena ingin versi yang lebih stabil, silahkan tunggu saja sampai versi LTS dari Ubuntu tahun ini dirilis.

Sekian dan Terima kasih.
Gylang Satria Yudha
Gylang Satria Yudha Blogger muda dari Indonesia yang mulai ngeblog sejak tahun 2011, saat ini aktif mengelola blog ini dan nulis di Winpoin.com

Post a Comment for "Pengalaman Menggunakan Ubuntu Disco Dingo 19.04"